LENGKUAS ( GALANGA )
Lengkuas atau laos (Alpinia
galanga) merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang bisa hidup di daerah
dataran tinggi maupun dataran rendah. Umumnya masyarakat memanfaatkannya
sebagai campuran bumbu masak dan pengobatan tradisional. Pemanfaatan lengkuas
untuk masakan dengan cara mememarkan rimpang kemudian dicelupkan begitu saja ke
dalam campuran masakan, sedangkan untuk pengobatan tradisional yang banyak digunakan
adalah lengkuas merah Alpinia purpurata
K Schum.
Lengkuas adalah
salah satu jenis rempah – rempah yang amat populer pada kuliner tradisional
kita, sehingga terasa tidak asing ditelinga kita. Dikenal sebagai rempah –
rempah dengan manfaat dan khasiat yang luar biasa. Walaupun secara histories
tanaman ini berasal dari India, namun keberadaannya di Indonesia telah meluas
sampai keseluruh penjuru daerah. Sebagai bukti, lengkuas memiliki nama daerah
yang beragam, diantaranya laos, langkueh, lengkues, lingkuas, engkuas,
ringkuas, lingkaos dan lain – lain.
Lengkuas (Lenguas
galanga atau Alpinia galanga) sering dipakai oleh kaum wanita dikenal sebagai
penyedap masakan. Lengkuas termasuk termasuk tumbuhan tegak yang tinggi
batangnya mencapai 2-2,5 meter. Lengkuas dapat hidup di daerah dataran rendah
sampai dataran tinggi, lebih kurang 1200 meter diatas permukaan laut. Ada 2
jenis tumbuhan lengkuas yang dikenal yaitu varitas dengan rimpang umbi (akar)
berwarna putih dan vaaritas berimpang umbi merah. Lengkuas berimpang umbi putih
inilah yang dipakai penyedap masakan, sedang lengkuas berimpang umbi merah digunakan
sebagai obat. Syarat Tumbuh
a. Iklim
1. Ketinggian tempat : 1 – 1200 m diatas
permukaan laut
2. Curah hujan tahunan : 2500 – 4000 mm/tahun
3. Bulan basah (di
atas 100 mm/bulan) : 7 – 9 bulan
4. Bulan kering (dibawah 60 mm/bulan) : 3 – 5
bulan
5. Suhu udara : 29′ C – 25′ C. 6. Kelembapan : sedang
7. Penyinaran :
tinggi
b. Tanah
1. Jenis : latosol merah coklat, andosol, aluvial.
2. Tekstur :
lempung berliat, lempung berpasir, lempung merah, lateristik.
3. Drainase :
baik
4. Kedalaman air tanah : 50 – 100 cm dari permukaan tanah
5. Kedalaman
perakaran : 10 – 30 cm dari permukaan tanah
6. Kesuburan : sedang – tinggi
Lengkuas termasuk
dalam kategori tanaman semak yang dapat berumur tahunan. Sebagaimana pada jenis
rempah – rempah yang lainnya, lengkuas memiliki batang semu yang dibentuk dari
kumpulan daunnya. Daunnya berbentuk bulat panjang dengan ujung yang meruncing
dan memiliki bau yang aromatis. Khususnya didaerah Jawa, dikenal 2 macam jenis
/ varietas dari lengkuas, yaitu lengkuas merah ( memiliki rimpang dengan kulis
luarnya berwarna kemerahan ) dan lengkuas putih (dengan kulit luar
berwarna putih).
Tanaman Lengkuas Merah ( Alpinia
purpurata K.Schum )
Gambar 2. Lengkuas merah
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga : Alpinia
Jenis : Alpinia purpurata K. Schum
Lengkuas termasuk terna tumbuhan
tegak yang tinggi batangnya mencapai 2 – 2,5 meter. Lengkuas dapat hidup di
daerah dataran rendah sampai dataran tinggi, lebih kurang 1200 meter diatas
permukaan laut .
Ada 2 jenis tumbuhan lengkuas yang
dikenal yaitu:
1. Varitas
dengan rimpang umbi (akar) berwarna putih,
2. Varitas
berimpang umbi merah.
Lengkuas berimpang
umbi putih inilah yang dipakai penyedap masakan, sedang lengkuas berimpang umbi
merah digunakan sebagai obat. Lengkuas mempunyai batang pohon yang terdiri dari
susunan pelepah-pelepah daun. Daun-daunnya berbentuk bulat panjang dan antara
daun yang terdapat pada bagian bawah terdiri dari pelepah-pelepah saja,
sedangkan bagian atas batang terdiri dari pelepah –pelepah lengkap dengan
helaian daun. Bunganya muncul pada bagian ujung tumbuhan. Rimpang umbi lengkuas
selain berserat kasar juga mempunyai aroma yang khas (Anonim, 2012).
Lengkuas merah
ditemukan menyebar di seluruh dunia. Untuk tumbuh, lengkuas menyukai tanah
gembur, sinar matahari banyak, sedikit lembab, tetapi tidak tergenang air.
Kondisi tanah yang disukai berupa tanah liat berpasir, banyak mengandung humus.
Dapat tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 1.200 meter di permukaan laut.
Untuk mengembangbiakkan tanaman ini dapat dilakukan dengan potongan rimpang
yang sudah memiliki mata tunas. Selain itu dapat pula dengan memisahkan
sebagian rumpun anakan. Pemeliharaannya mudah, seperti tanaman lain dibutuhkan
cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah dan pemupukan
terutama pupuk dasar.
Berdasarkan
berbagai literature tentang pengalaman turun-temurun dari berbagai daerah,
lengkuas merah dapat mengobati penyakit-penyakit seperti gangguan perut
(kembung, sebah), panu, kurap, eksema, bercak-bercak kulit dan tahi lalat
(sproten), demam, pembengkakan limpa, pembersih usai bersalin, radang telinga,
bronchitis, masuk angina, diare, sakit gigi karena angina dingin, dan sebagai
obat kuat (Prakoso, 2007).
Disamping itu lengkuas merah mengandung zat kimia seperti minyak atsiri, minyak terbang, eugenol, seskuiterpen, pinen, metil sinamat, kaemferida, galangan, galangol, dan kristal kuning. Minyak atsiri yang dikandungnya antara lain galangol, galangin, alpinen, kamfer, dan methyl-cinnamate. Selain itu didalam rimpang lengkuas merah (Alpinia purpurata) terdapat zat antibakteri yaitu berupa saponin, tanin dan flavonoid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar