Asal Usul
Kacimuih ini merupakan salah satu jajanan tradisional orang Minangkabau,
yang kini mulai sulit untuk ditemukan. Namun, bagi Anda yang cukup penasaran
mencicipi rasai kacimuih ini, bisa menemukannya di pasar-pasar tradisional di
Kota Padang, maupun di daerah lainnya.
Bahan dan Bumbu
1 buah singkong yang telah diparut
kelapa secukupnya
gula merah atau gula pasir sebagai taburannya
Vanile 1/4 sdt
daun pisang untuk alasnya
dan garam secukupnya
cara Pembuatan
1. pertama – tama singkong diparut
2. siapkan kukusan berisi air yang telah mendidih
3. masukan ubi yang telah dicampuri dengan garam dan vanile, masak hingga
matang kurang lebih 20 menit
4. angkat lalu taburi kelapa dan gula
2. Gajeboh
Asal Usul
Ditilik dari asal-muasal, Gulai merupakan makanan khas Sumatera yang
banyak ditemui di daerah Minangkabau, Sumatera Barat. Lauk berkuah santan ini
tercipta karena pengaruh masakan India yang dahulu dibawa oleh pedagang India
yang singgah ke daratan Sumatera.
Aneka Gulai ini sering ditemui pada rumah makan khas Minang seperti menu
Gulai Nangka, Gulai Ikan dan Gulai Cincang. Tetapi masih banyak Gulai lain yang
belum banyak dikenal secara luas. Salah satu penyebabnya adalah karena bahan
inti yang sulit didapat. Atau karena pengolahannya yang terbilang sulit.
Bahan dan bumbu
1 kg daging sapi (bagian dada atau gajebo alias sandung lamur)
Bumbu:
6 lembar daun jeruk nipis
5 lembar daun salam
1 batang sereh
250 g cabai merah giling
20 butir bawang merah
12 siung bawang putih
15 butir kemiri
2 jempol ( 4 cm )jahe
2 jempol ( 4 cm ) lengkuas
3 butir asam kandis
Gula dan garam secukupnya sebagai penyeimbang rasa
Cara Pembuatan
1. Daging sapi atau ikan dipotong menurut ukuran yang diingini, lalu
dicuci bersih.
2. Campur bumbu halus, daun jeruk nipis, daun salam, dan serai.
3. Aduk sampai rata dengan
daging sapi atau ikan. Diamkan selama 1 jam pada suhu kamar sambil dijaga
kebersihannya.
4. Masukkan ke dalam belanga dari tanah liat (terakota), tambahkan air
secukupnya.
5. Masak dengan api kecil
selama 2-3 jam sampai daging empuk dan bumbunya kental. Usahakan sama sekali
tidak membuka penutup belanga selama proses memasak.
6. Asam padeh sebaiknya dimasak
hari ini, dan disantap keesokan harinya setelah dihangatkan ulang.
3. Asam Padeh
Asal Usul
ASAM PADEH atau asam pedas bisa dikata ikon masakan khas nusantara di
bumi Sumatera. Cita rasa asam dan pedas membuatnya unik, membuat siapa saja
yang mencobanya ketagihan. Masakan khas minangkabau dan melayu ini sungguh
terkenal di Sumatera. Di Aceh, asam pedas lebih dikenal dengan sebutan “asam
keueng”, sedang oleh masyarakat Gayo yang bermukim di Aceh Tengah lebih
mengenal masakan ini dengan sebutan “masamjeng”.
Bahan dan bumbu
2 ekor Ikan Tongkol
1 sendok makan Air Jeruk Nipis
1000 ml Air
2 batang Serai, 4 lembar Daun Jeruk ,2 biji Asam Kandis, 100 gram Bawang
Merah, 1 lembar Daun Kunyi,t 8 siung Bawang Putih, 2 ruas Lengkuas, 3 butir
Kemiri, 2 ruas Kunyit ,100 gram Cabai Merah Besar, 2 sendok makan Garam
Cara Pembuatan
1. Pertama, haluskan bumbu-bumbu seperti bawang merah, lengkuas, kemiri,
kunyit, cabai besar, bawang putih hingga halus secara merata dengan menggunakan
ulekan.
2. Lalu, siapkan wajan dan tumis bumbu yang telah dihaluskan sebelumnya
hingga tercium bau harum yang sedap dan nimat.
3. Setelah itu, masukkan batang serai yang telah dimemarkan, aduk-aduk
hingga harum dan tuangkan air kedalamnya bersama dengan daun jeruk dan kunyit.
4. Setelah itu, rebus bumbu ini hingga mendidih sambil sesekali diaduk
agar bagia permukaan wajan tidak gosong.
5. Baru setelah itu, masukkan ikan kedalamnya dan aduk-aduk hingga merata
sampai semua bumbu merendami ikan san masak hingga kuah ini menyusut dan
meresap pada ikan dengan menggunakan api sedang.
6. Setelah itu, masukkan asam kandis beserta dengan garam secukupnya dan
aduk-aduk sebentar agar bumbu meresap.
4. Sate padang
Asal Usul
Mengenai sejarah sate Padang sendiri, setelah menelusuri beberapa
artikel terkaitdi internet, saya tak berhasil menemukan siapa sesungguhnya
pencipta makanan simpel tapi mengenyangkan ini. Saya hanya mendapat
keteranganbahwa sate Padang ini sudah ada sejak lama, dan pertama diketahui
berasal dari daerah Padang Panjang. Kemudian, karena ada beberapa peziarah dan
pemuda yang belajar mengaji ke Pariaman, maka terbawalah kuliner sate ini dari
Padang Panjang menuju Pariaman. Menyesuaikan dengan karakteristik Pariaman,
maka sate khas Padang Panjang ini mengalami beberapa sentuhan baru pada
bumbunya. Sehingga, kelak sate Padang ini dikenal adatiga jenis yang ditentukan
berdasarkan daerah asalnya, yakni Sate Padang Panjang, Sate Pariaman, dan Sate Padang
Kota. Meski berbeda-beda penampilan, rasa, dan daerahnya, semua jenis sate ini
secara umum tetap dikenal dengan sebutan Sate Padang.
Bahan dan Bumbu
1/2 kg daging sapi ,1 lidah sapi, 1/2 kg campuran jeroan sapi, 2 cm
jahe, memarkan 1 batang serai, memarkan 1 lembar daun kunyit, 2 cm lengkuas,
memarkan 500 ml air, 4 lembar daun jeruk, 50 gram tepung beras, di larutkan
dengan sedikit air, 4 cabai merah kering 1 sdt garam, 5 siung bawang putih
,2 sdt ketumbar, sangrai 5 butir ,bawang merah, 1/2 sdt merica bubuk, 5 cm
kunyit, 1 sdt jintan bubuk, sangrai 1/2 sdt gula pasir.
Cara Pembuatan
1. Langkah pertama untuk memulai memasak sebelum daging dan jeroan
dibumbi, ada baiknya jika kita potong-potong terlebih dahulu dengan bentuk dadu
ukuran yang diinginkan. Potong-potong daging dan jeroan juga lidah sapi dengan
bentuk dadu. Hanya saja, jangan memotongnya terlalu tebal atau terlalu besar
agar ketika dibakar tidak ada bagian daging yang masih mentah.
2. Setelah dipotong-potong secara menyeluruh, silahkan cuci bersih semua
bahan termasuk dengan daging dan jeroan hingga bersih dengan dan masukkan
daging dalam wadah kemudian sisihkan sementara.
3. Untuk membuat bumbu terlebih dahulu silahkan haluskan bumbu dengan
menggunakna mesin penghalus atau ditumbuk dengan menggunakan ulean hingga bumbu
benar-benar halus.
4. Kemudian masukkan bumbu yang telah dihaluskan pada daging bersama
dengan lidah sapi dan jeroan dan pastikan jika semua bahan terlumuri dengan
benar.
5. Sebelum dimasak dn dibakar, diamkan terlebih dahulu daging agar bumbu
yang dilumuri hingga meresap kedalamnya dengan sempurna.
6. Setelah didiamkan, masak daging bersama dengan jahe, lengkuas, daun
kunyit dan daun jeruk hingga tercium bau harum yang sedap dan daging menjadi
lebih matang.
7. Setelah daging matang, angkat dari wajan dan kentalkan dnegan kuah
larutan tepung beras hingga benar-benar mengantal. Agar kuah bisa kental dengan
merata, silahkan aduk dengan cepat saat larutan tepung beras baru saja
dimasukkan.
8. Siapkan tusukan sate, dan tusuk daging yang sudah dipotong-potong
secara berseling atara dgaing, jeroan dan lidah sapi. Anda bisa mengatur berapa
banyak potongan yang ingin ditusuk dalam satu tusukan.
9. Setelah itu, bakar sate diatas bara api sebentar saja hinggadaging
berwarna kecoklatan dan tercium bau aroma yang harum.
5. Sate Lokan
Asal Usul
Sumatera Barat, memang dikenal sebagai surganya kuliner. Beragam makanan
lezat dapat ditemukan di berbagai wilayah di provinsi asal muasal masyarakat
Minangkabau ini. Letak geografis Sumatera Barat yang bersebelahan langsung
dengan Samudera Indonesia menjadikan wilayah ini memiliki pesisir pantai yang
sangat panjang. Salah satu di antara banyaknya kuliner pesisir, terdapat satu
yang menarik, yaitu sate kerang atau dalam bahasa lokal disebut Sate Lokan. Hidangan
ini cukup mudah ditemui di daerah-daerah seperti Pasaman, Padang, Pariaman dan
Pesisir Selatan.
Bahan dan Bumbu
1 kg lokan
7 siung bawang merah iris
4 siung bawang putih iris
1 ruas jahe
1 ruas kunyit
1 ruas lengkuas
10 buah cabe merah keriting
1 sdt ketumbar
2 butir kemiri
2 sdt bubuk sate padang atau bubuk kari kambing
1 lembar daun kunyit, sereh, salam
3 lembar daun jeruk
secukupnya air
bahan untuk kuah sate nya :
100 gr tepung beras
1,5 lt air
bumbu dihaluskan :
4 siung bawang merah
3 siung bawang putih
1 ruas jahe
1 ruas kunyit
2 sdm cabe merah giling
1 sdm bubuk sate padang atau bubuk kari kambing
1 lembar daun kunyit
6 lembar daun jeruk
secukupnya garam dan penyedap
Cara Pembuatan
1. Cuci bersih lokan. Tumis
bawang merah dan bawang putih, masukkan cabe giling. Setelah harum masukkan
bumbu yang dihaluskan. Masukkan lokan tambah air dan daun2, serta bumbui demgan
garam, penyedap dan bubuk sate. Masak sampai lokan empuk dan air meresap ke
lokan.
2. Setelah empuk tusuk lokan ke
tusukan sate sisihkan.
3. Membuat kuah sate :
1.
Larutkan tepung beras dengan 1,5lt air
2. Tumis semua bumbu halus, masukkan
bubuk sate dan daun kunyit serta daun jeruk. Setelah harum masukkan larutan
tepung beras.
3. Bumbui dengan garam dan penyedap.
4. Masak dengan api sedang
sambil terus diaduk sampai kuah mengental.
4. Siapkan arang atau
pembakaran utk membakar sate. Siapkan minyak goreng tambah bawang goreng.
Gunakan untuk mengoles lokan yang akan dibakar. Bakar lokan hingga kering.
5. Siapkan lontong/ketupat di
piring. Taruh sate. Lalu siram dengan kuah sate. Siap disajikan. Paling enak
jika ditambah keripik singkong balado
6.Cara merebus lokan ini bisa
juga digunakan untuk merebus daging jika tidak ada lokan untuk disate. Air
kaldu bekas rebusan bisa untuk kuah sate nya.
6. Galamai
Asal usul
Galamai merupakan cemilan sejenis dodol atau jenang yang berkembang di
Payakumbuh. Selain di Payakumbuh, cemilan ini juga ditemukan di berbagai tempat
di Sumatera Barat, antara lain Solok, Pariaman, dan Pasaman. Penyebutan kuliner
ini juga bervariasi di tiap daerah. Antara lain, galamai, kalamai, calamai dan
gelamai.
Makanan yang satu ini terbuat dari tepung beras ketan (pulut), gula
aren, dan santan. Ketiga jenis bahan ini dimasak dalam suatu kuali besar hingga
membentuk gumpalan yang liat dan berwarna kecokelatan. Gumpalan ini akan
dipotong dan dibentuk sebelum adonannya dingin.
Bahan dan Bumbu
200 gram tepung beras ketan
250 ml santan kental dari ½ butir kelapa
175 ml santan encer dari ¼ butir kelapa
300 gram gula merah, silahkan dihaluskan
¼ sendok teh garam
Kacang tanah sangrai secukupnya saja.
Cara Pembuatan
1.Rebus santan kental terlebih
dulu kemudian tambahkan setengah dari santan encer.
2.Masukkan garan dan gula
pasir, lalu tunggu sampai mendidih. Setelah mendidih silahkan angkat dan
sisihkan.
3.Masukkan tepung beras ketan
ke dalam wadah, kemudian masukkan sisa santan encer ke dalam wadah tepung itu.
Aduk-aduklah hingga merata.
4.Setelah campuran tersebut
merata, masukkan adonan ke dalam rebusan santan kelapa, dan aduklah hingga
berminyak.
5.Tambahkan dengan cincangan
kacang tanah yang telah disangrai, lalu aduklah kembali hingga merata.
6.Siapkan sebuah loyang
kemudian olesi permukaan loyang dengan minyak agar adonan tidak lengket.
7.Tuangkan adonan dan biarkan
sampai dingin dan mengeras.
8.Setelah dingin dan mengeras,
potong-potong gelamai sesuai dengan selera Anda sendiri.
7. Nasi Sala
Asal Usul
Nasi sala adalah hidangan ikan bertepung yang disajikan bersama nasi dan
sambal. Kata 'sala' dalam bahasa setempat bisa diartikan sebagai digoreng, sama
seperti kuliner khas lainnya dari Pariaman, sala lauak. Ciri khas dari gorengan
yang disebut 'sala' adalah baluran adonan tepung yang menyelimutinya. Lapisan
adonan ini menciptakan tekstur renyah yang menggugah selera pada ikan tersebut.
Bahan dan Bumbu
125 gram tepung beras
15 gram rebon, direndam air panas, tiriskan
1 lembar daun kunyit, diiris halus
1/2 sendok teh garam
180 ml air mendidih
2 siung bawang putih
2 buah cabai merah
1 cm kunyit
1 cm lengkuas
Cara Pembuatan
– Campurkan tepung beras dan bumbu halus. Sangrai 15 menit hingga
kekuningan, kemudian angkat;
– Tambahkan rebon, daun kunyit, garam, dan air mendidih. Aduk rata
sampai dapat dibentuk;
– Ambil sedikit adonan. Bentuk bulat. Goreng hingga kuning kecokelatan
dan matang, kemudian tiriskan
minyak sisa penggorengan;
– Sajikan.
8. Lamang Tapai
Asal Usul
Lamang Tapai atau dikenal juga dengan lamang tape, merupakan hidangan
populer di tanah Minang. Masyarakat setempat menikmati sajian ini ketika
berbuka puasa, atau kurang lebih pada pukul 6 sore hari.
Hidangan ini bisa dibilang spesial. Bagi masyarakat Minang, hidangan ini
disajikan khusus untuk mengembalikan energi sehabis puasa. Persis seperti kolak
di pulau Jawa yang biasa muncul di bulan Ramadan.
Bahan dan Bumbu
Bahan Lamang
1 liter beras ketan Putih
1/2 liter Santan dari 1 butir kelapa
3 lembar daun pandan
Garam secukupnya
Daun pisang
Bahan Tapai Ketan
1 lt beras ketan merah
1/2 bongkah ragi
Cabai keriting untuk proses fermentasi
3 buah cengkeh untuk pengharum tapai
Cara Pembuatan
Lamang:
- Cuci bersih beras ketan, campur dengan santan. Masukan garam dan daun
pandan lalu aron. Angkat.
- Bungkus beras ketan dengan daun pisang, masukan kedalam cetakan lontong,
kukus hingga matang sekitar 30 menit.
- Sebelum disajikan, bakar lamang diatas bara api atau jika tidak ada
wajan anti lengket.
- Jika sudah kecoklatan, angkat dan dinginkan.
Tapai:
- Hancurkan ragi sehingga menjadi bubuk, tebarkan ragi merata di atas beras
ketan dengan cara di ayak.
- Tutup beras ketan yang sudah di ragi dalam wadah kedap udara.
- Sebelumnya letakkan dahulu cabai dan cengkeh di atas beras ketan lalu
tutup dengan daun pisang.
- Istirahatkan beras ketan selama kurang lebih tiga hari di tempat yang
kering.
- Setelah jadi dan sedikit berair, taruh sebagai topping lamang yang
sudah diiris tipis.
9. Bubur Kampiun
Asal Usul
Banyak orang tahu Bubur Kampiun adalah khas dari Ranah Minangkabau.
Orang Minang atau biasa disebut orang Padang menyebutnya Bubua Kampiun. Di
setiap sudut Sumatera Barat bisa dijumpai Bubur Kampiun dengan campuran bahan
yang terkadang berbeda. Saat ini Bubua Kampiun bisa didapatkan di kota-kota
Sumatera Barat: Kota Padang, Bukittinggi, Payakumbuh maupun kota lainnya di
Indonesia. Biasanya Bubur Kampiun disantap untuk sarapan, tapi pada bulan
Ramadhan dijadikan santapan berbuka, rasanya manis dan legit.
Bahan dan Bumbu
Candil hijau
250 g tepung ketan
1 sdt air kapur sirih
½ sdt garam
1 sdm gula pasir
150 ml air (I)
50 ml air daun suji-pandan
500 ml air (II)
2 lembar daun pandan, potong-potong
Bubur sumsum
100 g tepung beras
250 ml air
800 ml santan, dari 1 butir kelapa
½ sdt garam
2 lembar daun pandan, potong-potong
Kolak kolang-kaling
400 g manisan kolang-kaling warna-warni, siap pakai
750 ml santan, dari ¾ butir kelapa
250 g gula merah
50 g gula pasir
½ sdt garam
2 lembar daun pandan, potong-potong
Cara Pembuatan
1. Candil hijau: Campur tepung ketan, air kapur sirih, garam, dan gula.
Tuangi campuran air (I) dan air daun suji-pandan. Uleni adonan hingga bisa
dipulung dan kalis. Bentuk bola-bola adonan sebesar kelereng, sisihkan.
2. Rebus air (II) bersama daun pandan hingga air mendidih. Masukkan
bola-bola ketan dan masak hingga bola-bola mengapung, angkat, sisihkan.
3. Bubur sumsum: Campur tepung beras dan air, aduk hingga licin,
sisihkan. Didihkan santan, garam, dan daun pandan, masukkan larutan tepung
beras sedikit demi sedikit sambil diaduk terus hingga adonan licin dan matang,
angkat.
4. Kolak kolang-kaling: Potong manisan kolang-kaling, masing-masing
menjadi 2 – 3 bagian memanjang, sisihkan. Masak santan, gula merah, gula pasir,
garam, dan daun pandan hingga gula larut. Timba-timba santan dan masak terus
hingga santan agak mengental, masukkan manisan kolang-kaling, aduk hingga
mendidih, angkat.
5. Penyajian: Siapkan wadah saji, taruh sedikit ketan kukus, tambahkan
candil, bubur sumsum dan kolak kolang-kaling, sajikan.
10. Soto Padang
Asal usul
Hidangan soto juga sudah lama ada dalam deretan hidangan khas Padang.
Ciri yang menjadi pembeda dari soto ini adalah daging kering atau dendeng yang
dipotong kecil-kecil dan dimasukkan ke dalam mangkuk sotonya.
Soto Padang memang dikenal sebagai hidangan berkuah kaldu sapi dengan
bahan irisan daging sapi yang sudah digoreng kering, bihun (mie dari tepung
beras), ditambah perkedel kentang, lalu dihidangkan panas-panas. Soto ini biasa
disajikan dengan nasi.
Bahan dan Bumbu
Bahan:
2 l air
500 g daging sapi has dalam, cuci bersih
250 g daging sapi tetelan, cuci bersih
Minyak, untuk menumis dan menggoreng
1 cm lengkuas, memarkan
2 lembar daun salam
2 batang serai, ambil bagian putihnya, memarkan
6 lembar daun jeruk purut
2 butir cengkih
1 butir pekak
2 sdt garam
1 sdt gula pasir
½ sdt merica bubuk
100 g suun, rendam dalam air panas hingga lunak, tiriskan
6 buah perkedel kentang, siap santap
Bumbu rebusan daging:
5 siung bawang putih, memarkan
1 sdt ketumbar butiran, sangrai
1½ sdt garam
1½ sdt merica bubuk
Bumbu halus:
10 butir bawang merah
6 siung bawang putih
2 buah cabai merah
2 cm kunyit bakar
1 cm jahe
Cara Pembuatan
1/ Rebus air bersama daging sapi has dalam, daging sapi tetelan, dan
bumbu untuk rebusan daging hingga daging lunak. Angkat, tiriskan. Saring air
kaldunya. Potong daging sapi dan daging tetelan melebar tipis.
2/ Panaskan minyak, goreng potongan daging sapi dalam minyak banyak dan
panas hingga kering, angkat. Tiriskan, sisihkan.
3/ Panaskan 3 sdm minyak sisa menggoreng, tumis bumbu halus, lengkuas,
daun salam, serai, daun jeruk, cengkih, pekak, garam, gula, dan merica bubuk.
Aduk rata hingga matang, angkat. Tuang ke dalam air kaldu daging, didihkan
kembali.
4/ Atur suun dan perkedel dalam mangkuk saji, tuangi kuah soto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar