GANDUM
Selama lebih dari
10.000 tahun, gandum dan produk-produk berbasis gandum merupakan pelopor
kesejahteraan manusia dan keluarganya, membebaskan dari belenggu kehidupan
nomaden atau berpindah, memperkenalkan mereka pada dunia pertanian dan
perdagangan dan membuat mereka leluasa mengembangkan kesenian atau ilmu
pengetahuan.
Tidak ada yang tau
persis asal-usul tanaman gandum. Yang diketahui hanyalah gandum ditanam di mana
manusia diperkirakan pertama kali ada, yaitu di daerah Asia Tengah. Bahkan
diperkirakan manusia sudah menggunakan gandum sebagai bahan makanan
sekurang-kurangnya sepuluh sampai lima belas ribu tahun sebelum masehi.
Pada tahun 1948,
seorang arkeolog dari Universitas Chicago menemukan sebuah desa kuno di Irak,
dibangun 6.700 tahun yang lalu. Di puing-puing desa tersebut, ditemukan dua gandum
mirip dengan tanaman gandum yang tumbuh sekarang.
Kemungkinan besar
pada waktu itu manusia hidup dengan cara berpindah-pindah tempat, membawa
keluarganya mencari makanan yang dibutuhkan untuk tetap hidup. Sampai pada
suatu hari mereka menemukan jenis rumput yaitu gandum, yang ternyata bisa
dimakan. Pada hari itu juga, mereka menandai tempat di mana jenis rumput
tersebut di tanam, untuk kembali setiap tahunnya ke tempat tersebut.
Setelah melewati
beberapa abad, mereka mulai menyadari bahwa gandum dapat disimpan untuk
memenuhi kebutuhan makanan mereka selama musim dingin, dan bibit gandum adalah
sumber panen baru ketika musim semi tiba. Karena penanaman gandum hanya cocok
di tempat yang tanahnya subur dan sering hujan, akhirnya manusia dan
keluarganya memutuskan tinggal di sekitar lokasi penanaman.
Untuk menjalani
hidup di sekitar lokasi tanaman gandumnya dan menikmati hasil panennya, manusia
purba mendirikan semacam tempat berteduh. Kemudian keluarga lain datang
bergabung dan membentuk dusun-dusun kecil.
Ketika manusia
tidak lagi berpindah tempat, tersedia waktu baginya untuk berpikir dan
berencana seperti memperbaiki hasil panennya, tempat tinggalnya dan pola
hidupnya. Ia mulai mengamati pergantian musim, semakin lama semakin mengerti
arti waktu. Secara perlahan-lahan masyarakat nomaden berubah menjadi masyarakat
yang petani yang menetap. Bibit gandum menjadi awal perkembangan peradapan
manusia.
Satu fakta menarik
dalam sejarah, gandum masih dimakan secara primitif di berbagai belahan dunia
hingga saat ini. Berbagai alat dapur yang digunakan awal mula kebudayaan gandum
mulai berkembang masih dapat dijumpai, perangkat-perangkat kasar yang di
gunakan beberapa ribu tahun yang lalu masih digunakan sehari-hari. Beberapa
lempengan perunggu tertanggal sembilan abad sebelum masehi menceritakan
kegiatan penggilingan gandum dan pembuatan roti Assyria.
Pada abad ke-lima,
Herodotus seorang ahli sejarah dari zaman Yunani kuno, sudah menulis tentang
pembuatan roti di mesir. Beberapa dinding bangunan makam di sepanjang sungai
nil, menampilkan lukisan kegiatan tanam dan panen gandum, penggilingan tepung
dan pembuatan roti. Juga ditemukan alat penyimpan gandum dan roti di berbagai
bangunan makam. Penduduk Mesir bahkan terbiasa mengayak makanan mereka untuk
membuat tepung dan roti. Fakta-fakta tersebut memunculkan pendapat bahwa Mesir
adalah tempat pertama kali di temukan roti yang dapat mengembang. Referensi
tentang gandum ternyata ditemukan juga di bagian dunia lainnya. Tulisan kuno
Cina menjelaskan tentang pertumbuhan gandum 2.700 tahun sebelum masehi.
300 tahun sebelum
masehi, Theophrastos, seorang Yunani sering menulis tentang perbedaan jenis
gandum yang tumbuh di sepanjang laut Mediterania. Sejumlah catatan, barang seni
dan hasil penggalian kota-kota purbakala menunjukkan perkembangan seni
penggilingan dan pembuatan kue di Yunani dan Roma hingga jaman pertengahan.
Spekulasi tentang
penemuan jenis roti yang dapat mengembang masih diperdebatkan. Diperkirakan
bahwa setelah manusia belajar menggiling gandum, ia belajar membuat berbagai
jenis bubur dari yang encer sampai yang kental dengan hanya menambahkan air.
Bila kondisi cuaca bagus, bubur yang di jemur di luar akan terfermentasi secara
alamiah.
Dan berikut ini cara menggunakan
beras gandum
- Bagian luar ataupun bagian dalam gandum direndam
dengan air 20 gram selama 30 menit lalu di saring. Airnya dapat menjadi
minuman, makanan, pelembab, atau pelunak.
- Menggunakan kadar yang sama antara biji gandum,
gandum, dan biji jagung, kacang hums, kacang adas, dan kedelai. Dari
setiap satu sendok jenis tersebut dimasak dengan tiga liter air di atas
api sedang selama 3 jam dan dijadikan sebagai makanan.
- Tepung gandum yang dicampur dengan cuka bermanfaat
untuk sakit pundak.
- Gandum masak bisa digunakan sebagai obat kumur.
- Meminum air gandum membuat kantuk karena itu ada
baiknya dicampur salad.
- Tepung gandum digunakan sebagai bahan untuk
kondisi-kondisi radang kulit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar