Kamis, 24 Januari 2019

Terminologi 24/01/2`018

     # Terminologi

CROISANT

            Kejadiannya berlangsung pada abad ke 13. Pada masa itu Kekaisaran Austria mempunyai banyak musuh sehingga tentaranya selalu berada dalam keadaan siap siaga setiap saat. Akibatnya tentara dari negara-negara musuh tidak bisa dengan gampang-gampang menyerang tanpa diketahui oleh para pengintai Austria. Bangsa Austria, sebagaimana halnya dengan banyak bangsa-bangsa Eropa lainnya mempunyai kebiasaan bangun pagi, sarapan roti, minum susu atau kopi dan kemudian bekerja keras sehari penuh. Kebutuhan akan roti untuk sarapan pagi ini membuat para pembuat dan penjual roti bisa mencari nafkah dengan pendapatan yang baik.

 Kalau orang lain bekerja keras seharian penuh pada siang hari, para tukang roti ini bekerja keras sejak dini hari agar roti-roti bisa siap dan dijual sebelum waktu sarapan pagi. Suatu ketika, tentara musuh-musuh ini berencana untuk melakukan penyerbuan pada dini pagi hari dengan perhitungan bahwa para penduduk Austria masih lelap tidur. Mereka tidak memperhitungkan bahwa pada dini pagi hari itu para tukang pembuat roti ini sudah sibuk bekerja keras untuk nafkah mereka sehari-hari.

Pada hari penyerangan itu, suara derap kaki kuda tentara musuh itu sudah terdengar dari kejauhan oleh para pembuat roti tersebut. Mereka segera melaporkan kejadian itu kepada pos garnisun terdekat. Secepat kilat, petugas garnisun memberitahukan kepada para komandan jaga tentang semua hal yang dilaporkan oleh penduduk. Singkat cerita perangpun pecah dan musuhpun berhasil dipukul mundur. Kejadian tentang serangan musuh pada pagi hari buta yang ternyata bisa diketahui oleh para pembuat roti ini juga dilaporkan kepada Kaisar Austria.

     Kepada para tukang pembuat roti ini Kaisar memberi hadiah atas jasa-jasa mereka, dan memerintahkan agar membuat roti khusus yang bisa mengingatkan mereka semua atas kejadian ini. Akhirnya mereka semua bersepakat untuk membuat roti kipferl, yang sekarang kita kenal dengan nama croissant, yang mengambil bentuk ladam atau tapal kuda (seperti huruf U). Memang sejak dulu manusia menyukai lambang-lambang. Yang menyelamatkan Austria dari serangan musuh kala itu memang suara gemuruh yang dibuat oleh tapal-tapal (sepatu) kuda tentara musuh. Tapi sekarang masa perang sudah lampau, rasa croissant sekarang lebih banyak mendatangkan rasa dan suasana damai.

https://www.kompasiana.com/suhanditamantimur/54ffb7a48133115761fa6f9d/asal-usul-roti-croissant
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar